chassis dynamometer

Dynamometerindonesia.com – Pada saat melakukan pengujian chassis dynamometer, pastinya terdapat kesalahan dalam pengujian baik dalam proses maupun hasil pengujian. Untuk meminimalisir terjadinya kesalahan, dalam proses pengujian harus dilakukan oleh operator dibidangnya serta kinerja alat uji chassis dynamometer yang memadai. Faktor Kesalahan pengujian yang sering dilakukan atau sering dilihat antara lain ;

1. Faktor kendaraan

Faktor kendaraan mencakup pada kondisi kendaraan baik mesin ataupun komponen lainnya. Sering kita lihat video yang menampilkan kegagalan dalam pengujian dynamometer, ada mesinnya yang hancur, mesin menjadi bermasalah setelah pengujian, ban gembos dan masih banyak hal lainnya.

a. Kesalahan pada mesin biasanya terjadi karena mesin kendaraan yang diuji dimodifikasi sedemikian rupa tanpa memperhatikan efek sampingnya. Modifikasi mesin dilakukan untuk meningkatkan daya, namun terkadang modifikasi dilakukan secara signifikan hanya pada satu bagian saja, sehingga terjadi ketidakseimbangan dan itu menyebabkan mesin kendaraan jebol atau rusak pada saat pengujian. Karena dalam pengujian dynamometer, kendaraan akan berada pada Rpm tertinggi atau mmencapai limit dan itu membutuhkan waktu yang agak lama, sedangkan untuk kendaraan dengan modifikasi mesin hanya pada satu bagian tanpa mempertimbangkan bagian lain biasanya hanya untuk balap jarak dekat atau butuh akselerasi tinggi, jika digunakan dengan kecepatan tinggi maka mesin kendaraan akan jebol. Sedangkan untuk mesin spesifikasi standar atau modifikasi normal terjadi kerusakan karena mesinnya memang terjadi masalah atau trouble

Baca Juga : Chassis Dynamometer Sebagai Alat Uji Kendaraan

b. ban gembos dikarenakan ban tersebut sudah aus atau karena panas yang berlebihan karena gesekan dengan roller dynamometer yang juga dapat disebabkan karena sistem pendinginan untuk kendaraan yang kurang memadai.

2. Faktor keamanan

kesalahan yang sering terjadi  yaitu karena tidak eratnya sabuk pengaman penahan kendaraan uji, sehingga menyebabkan kendaraan uji menjadi tidak terkendali dan crash. Untuk itu diperlukan pengecekan kembali sebelum dilakukan pengujian. Untuk pengujian kendaraan yang memiliki daya besar hendaknya dilakukan penambahan sabuk penahan kendaraan untuk meminimalisir terjadinya kegagalan pengujian.

3. Faktor hasil pengujian

Biasanya disebabkan karena kesalahan input data sebelum pengujian sehingga akan mempengaruhi akurasi hasil pengujian. Ada juga disebabkan karena kalibrasi atau settingan pertama kali untuk chassis dynamometer, karena ada kasus seperti ini yang mengakibatkan pembacaan nilai untuk top speed akurat selain itu error dikarenakan hal tersebut.

Dynamometer Indonesia – Kami sebagai perusahaan yang bergerak pada bidang system dan monitoring system, kami Jual Chassis Dynamometer dengan kualitas terbaik dan pastinya dengan harga yang bersahabat, untuk informasi lebih lanjut mengenai alat, anda dapat menghubungi kami melalui:

chassis dynamometer

PT TESTINDO | Dynamometerindonesia.com
Jl.Radin Inten II No 61B Duren Sawit Jakarta Timur
Whatsapp : +62 815-6141-954 (Zulfikri)
Email: [email protected]
Telp: (021) 2956 3045

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *